Backpacker-an (Edisi Luar Jatim): Karawang dalam 1 Babak

Kau tahu? Semua hal-hal yang besar dan luas jangkauannya dimulai dari hal kecil, langkah kecil, bertahap. Ingat itu.

12strip5
4 min readJan 30, 2024
Penampakan tas yang kubawa selama perjalanan

Seharusnya aku menggunggah tulisan-tulisan petualanganku ke berbagai daerah di Jawa Timur sebagai pembuka di platform Medium, tetapi akan kuisi dengan tulisan ini terlebih dahulu sebagai pembuka yang agak berbeda.

“Petualangan adalah apa yang kamu dapatkan dari perjalanan yang kamu ciptakan”,

setidaknya itu yang kusadari dan kuyakini selama 20 tahun hidup sebagai anak pertama, cucu pertama, cicit pertama di keluargaku—keluarga yang penuh kekhawatiran berlebih yang membuatku sulit mendapatkan izin berpergian sendirian. Tetapi sebenar-benarnya aku maklum dan mafhum akan hal tersebut.
Kadangkala kupikir, aku hanya butuh satu kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjaga diriku sendiri. Butuh satu kesempatan untuk membuktikan bahwa aku mandiri dan mampu berdiri di atas kakiku sendiri. Kadangkala.

Stasiun Gubeng Baru

Usiaku 7 tahun saat itu, memimpikan perjalanan antar kota yang kulakukan seorang diri. Disusul dengan 7 tahun setelahnya banyak menonton dokumenter daerah-daerah di Indonesia, membaca buku-buku kearifan lokal dan budaya, and oh my God aku semakin terobsesi untuk keliling daerah. Ditambah lagi aku terpapar konten Fiersa Besari mengelilingi Nusantara bersama Wira Nagara. Sudah pas sekali buatku saat itu—aku harus mendapatkan petualanganku juga.

Melewati stasiun Cepu
Di daerah kecamatan Batang, Jawa Tengah. Foto diambil dari jendela kereta.

Aku mengisi serangkaian masa SMP-SMA dengan banyak membaca, mendengarkan, dan menonton about how to be a nice traveler also backpacker cuz there’s a different definition about both of it. Hahahaha. Ada satu kesimpulan yang aku dapatkan dari banyaknya tontonan yang kupelajari: menjadi berani. Lagi-lagi membahas soal menjadi berani, kita akan mendapati bahwa sebagian besar dari kita tidak memilikinya, dan barangkali disadari bahwasanya keberanian adalah sesuatu yang perlu ditumbuhkan dalam diri manusia. Keberanian membuat kita berani dan percaya diri dalam mengambil langkah-langkah yang kita takuti atau perhitungkan asas konsekuensinya.

Dalam hidupku, aku telah mendapat banyak petualangan dengan berkeliling kota dan daerah di Jawa Timur. Aku juga menghapalkan rute jalan dengan catatan terpenting adalah ke manapun kita berpergian kita perlu tahu arah mata angin.

29 Januari 2024 aku mengalami petualangan yang berbeda, karena aku benar-benar harus sangat berani untuk keluar ke daerah yang culture dan bahasanya berbeda dari yang aku kuasai selama ini. For the first time, aku menginjakkan kaki di bumi Pasundan (cmiiw apa itu cuma berlaku buat Bandung? Atau daerah sekitaran Jawa Barat masih termasuk?).

Sebelum keluar dari stasiun Karawang
Stasiun Karawang

Karawang dalam 1 babak judulnya

Kudengar tempat ini daerah industri. Pernah juga kudengar kota ini berjulukan lumbung padi, but i didnt have time to find where the rice fields were. Kesan pertama yang muncul di benakku sewaktu melangkahkan kaki keluar dari stasiun adalah “Ini kota perpaduan Jombang dan Sidoarjo”. Aku tidak tahu apa istilahnya, tapi yang pasti sebagian besar bangunan di sana sangat berbeda dengan Surabaya dan lebih mirip dengan Jombang serta Sidoarjo.

Jalanan Karawang

Aku mengamati beberapa hal dan mendapati sesuatu: Pertama akses jalan raya yang unik. Kedua ketika membeli makanan dan minuman atau sekadar memperhatikan orang berbincang, bahasa yang mereka gunakan adalah campuran Sunda dan Betawi. Interesting! Dialek mereka sangat asing di telingaku but also so unique. Ketiga, i can find cats everywhere. Sangat menyenangkan untukku yang menyukai kucing. Keempat, aneka ragam makanan yang tidak ada di Surabaya.
Kemudian, hal yang kusadari saat berada di Karawang adalah aku butuh lebih banyak waktu untuk mengamati kota ini (aku sangat suka mengamati pola masyarakat dan lingkungan) dan berkeliling menggunakan motor, tapi sayangnya aku tidak berkesempatan akan hal itu.

Senja di Karawang

Terima kasih Karawang sudah mengizinkanku mencatat cerita singkat untuk hidupku, memberiku kesempatan untuk keluar dari ketakutanku, memberiku kesempatan untuk berpetualang, dan memberiku kesempatan untukku menuntaskan janji yang kubuat sejak 4 tahun yang lalu pada diriku, padamu.

Unlisted

--

--

12strip5
12strip5

Written by 12strip5

0 Followers

menjajakan ocehan non-mutu dengan kualitas paling buruk

No responses yet